LIHAT RAHASIA : Contoh Makalah Singkat Tentang Ilmu Kalam (kata pengantar, sejarah, konsep dasar, cover judul)

Kumpulan contoh struktur makalah penelitian untuk mahasiswa-sma-smp lengkap

- kata pengantar makalah ilmu kalam
- makalah ilmu kalam kelas 11
- kumpulan makalah ilmu kalam
- makalah sejarah ilmu kalam
- makalah konsep dasar ilmu kalam pdf
- cover makalah ilmu kalam
- sejarah singkat ilmu kalam
- judul makalah ilmu kalam
-contoh makalah penelitian
-contoh makalah singkat
-contoh makalah mahasiswa lengkap
-contoh makalah pdf
-contoh makalah bahasa indonesia
-kumpulan contoh makalah yang baik dan benar
-contoh makalah pkn
-contoh makalah penelitian ilmiah
-contoh makalah singkat pdf
-makalah singkat tentang kesehatan
-contoh makalah singkat sma
-makalah singkat tentang internet
-contoh makalah sederhana
-contoh makalah singkat tentang lingkungan hidup
-contoh makalah singkat tentang kesehatan
-contoh makalah singkat tentang narkoba

contoh struktur makalah penelitian untuk mahasiswa



Contoh Makalah Singkat Tentang Ilmu Kalam

                                                                            BAB I
 PENDAHULUAN
Kepercayaan sesuatu agama merupakan pokok dasarnya. Islam sebagai agama yang mengingkari agama-agama Yahudi dan Nasrani serta agama-agama Berhala merasa perlu untuk menjelaskan pokok dasar ajarannya dan segi-segi dakwah yang menjadi tujuannya, al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad saw banyak berisi pembicaraan tentang Wujud Tuhan, Keagungan, dan ke Esaan-Nya. Qur’an terutama menyebutkan untuk sifat-sifat Tuhan yang banyak sekali dan sebagian lagi menyatakan macam-macam hubungan dengan makhluknya seperti mendengar, melihat, Maha adil, menciptakan, memberi rijki, menghidupkan, mematikan dan sebagainya.
Ilmu tauhid belum dikenal pada masa Nabi Muhammad saw dan sahabat-sahabatnya melainkan baru dikenal pada masa kemudiannya, setelah ilmu-ilmu keislaman satu persatu muncul dan setelah orang banyak suka membicarakan alam ghaib atau metafisika.

POKOK MASALAH
1.       Masalah-Masalah Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid
2.       Latar Belakang Munculnya Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid
  


BAB II
PEMBAHASAN
1.       Masalah-Masalah Ilmu Kalam / Ilmu Tauhid
      Adalah aqidah islam karena sesuai dengan dalil-dalil akal pikiran dan dalil naqli, menetapkan keyakinan aqidah dan menjelaskan tentang ajaran-ajaran yang dibawa oleh junjungan Nabi Muhammad SAW, Bahkan merupakan kelanjutan dari ajaran para Nabi sebelumnya. Al-Qur’an sebagai kitab suci menggariskan ajaran-ajarannya diatas jalan yang terang yang belum pernah dilalui oleh kitab suci sebelumnya, yaitu: jalan yang memungkinkan orang di zaman ia diturunkan dan orang yang datang kemudian untuk melaluinya.
2.        Latar Belakang Timbulnya Ilmu Kalam
§  Rasulullah SAW, selama di Mekah mempunyai fungsi kepala agama. Setelah pindah ke Madinah fungsinya bertambah dengan juga menjadi kepala pemerintahan.
§  Setelah wafat Rasul digantikan oleh Abu Bakar, lalu Umar bin Khattab. Selanjutnya digantikan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
§  Timbulnya ilmu kalam, bermula dari perbedaan politik antara dua khalifah terakhir Usman dan Ali.
§  Usman bin Affan adalah khalifah yang berlatar belakang pedagang quraisy kaya. Keluarganya dari Mekah yang karena pengalaman dagang mempunyai pengetahuan administrasi baik. Ahli sejarah mengambarkan Usman sebagai orang lemah yang tidak sanggup menentang keinginan keluarganya yang berpengaruh untuk berkuasa di pemerintahan, sehingga mengangkat mereka menjadi gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam dengan meganti gubernur-gubernur yang dulu diangkat oleh Umar bin Khattab yang dikenal kuat dan tak memikirkan keluarganya.
§  Tindakan politik Usman memecat gubernur-gubernur angkatan Umar, memancing reaksi yang tidak menguntungkan baginya. 500 orang memberontak di Mesir sebagai reaksi atas diberhentikannya gubernur Umar bin ash yang diangkat Umar bin Khattab dan digantikan Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh keluarga Usman, yang berujung tewasnya Usman oleh pemuka pemberontak Mesir.
§  Setelah Usman wafat, digantikan oleh Ali bin Abi Thalib. Segera ia mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang juga ingin menjadi khalifah yaitu Talhah dan Zubeir dari Mekah yang mendapat dukungan Aisyah. Gerakan ini dapat dipatahkan dalam pertempuran di Irak th 656 M. Talhah dan Zubeir Tewas, Aisyah dipulangkan ke Mekkah.
§  Tantangan kedua dari Muawiyah, Gubernur Damaskus dari keluarga Usman yang juga menentang Ali, menuntut Ali untuk menghukum pembunuh-pembunuh Usman, bahkan menuduh Ali terlibat dalam pembunuhan itu, alasannya salah seorang pemimpin pemberontak Mesir yang mengakibatkan terbunuhnya Usman ialah Muhammad Ibn Abi Bakar adalah anak angkat dari Ali bin Abi Thalib, Ali tidak mengambil tindakan keras terhadapnya, bahkan mengangkatnya menjadi gubernur Mesir.
§  Terjadi pertempuran antara pasukan Ali dan Muawiyah di Siffin, muawiyah terdesak, ‘Amr bin Ash tangan kanan muawiyah mengangkat Al-Qur’an ke atas sebagai ajakan damai. Qurra dari kalangan Ali mendesak Ali menerima tawaran itu, sebagian pasukan menolak, Ali memilih menerima dan terjadilah arbitrase.
§  Dalam arbitrase itu pihak Ali diwakili oleh Abu Musa al-Asy’ari syaikh yang kuat taqwanya, pihak Muawiyah diwakili Amr bin Ash politikus licik. Terjadi kesepakatan diantara keduanya untuk menghentikan Ali dan Muawiyah dari khalifah sebagai solusi awal menghentikan pertikaian dan selanjutnya memilih khalifah baru bersama-bersama.
§  Sebagai penghormatan kepada yang tua, majulah Abu Musa al-Asy’ari mengumumkan pemberhentian Ali dari khalifah di depan massa. Dilanjutkan Amr bin ‘Ash yang mengingkari kesepakatan dengan hanya menyetujui pemberhentian Ali dari khalifah dan mengukuhkan Muawiyah sebagai khalifah.
§  Keputusan arbitrase ini ditolak Ali dengan tidak mau meletakkan jabatannya hingga ia mati terbunuh di th 661 M.
§  Terhadap sikap Ali yang mau mengadakan arbitrase menyebabkan pengikut Ali terbelah. Golongan yang mau menerima arbitrase dan golongan yang sejak semula menolak arbitrase, yang menolak berpendapat bahwa hal itu tidak dapat diputus lewat arbitrase manusia. Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hokum-hukum Allah dalam al-Qur’an, la hukma illa lillah (tdk ada hukm selain dari hkm Allah) la hakama illa Allah (tdk ada pengantara selain Allah. Mereka menyalahkan Ali dan karenanya keluar dan memisahkan dari barisan Ali (disebut kaum khawarij).
§  Kaum khawarij memandang para pihak yang menerima arbitrase yaitu Ali, Muawiyah, Amr bin Ash dan Abu Musa Al-Asy’ari sebagai kafir dan murtad karena tidak berhukum kepada hukum Allah berdasar firman Allah dlm Al-Maidah 44, karenanya halal dibunuh:
  وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
§  Kaum khawarij menugaskan 4 orang untuk membunuh 4 orang yang setuju arbitrase, namun yang berhasil terbunuh hanya Ali bin Abi Thalib.
§  Lambat laun kaum khawarij terbelah menjadi beberapa sekte, sehingga konsep orang kafirpun mengalami perubahan, tidak lagi hanya bagi yang tidak berhukum dg al-Qur’an tapi juga orang-orang yang berdosa besar yaitu murtakib al-kaba’ir.
§  Persoalan orang berbuat dosa ini, kemudian memunculkan aliran-aliran teologi baru dalam Islam.  Pertama, Menurut khawarij pendosa besar adalah kafir (murtad) karena itu wajib dibunuh. Kedua, Murji’ah: Pendosa besar tetap mukmin dan bukan kafir, ttg dosanya terserah Allah untuk mengampuni atau tidak. Ketiga, Mu’tazilah: Pendosa besar bukan kafir bukan pula mukmin, mereka menempati posisi diantara kedua posisi mukmin dan kafir (al-manzilah baina almanzilatain)
§  Selain itu timbul pula aliran dalam teologi Islam yang dikenal dengan nama al-qadariah dan al-jabariah.
§  Menurut qadariah, manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya (free will atau free act). Sedangkan menurut jabariah manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya, manusia dalam segala tingkah lakunya bertindak dengan paksaan Tuhan (predestination atau fatalism)
§  Sementara itu, dengan diterjemahkannya besar-besaran buku-buku filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani - budaya yangg menempatkan akal atau rasio berkedudukan tinggi - ke dalam bahasa Arab, mempengaruhi pandangan teologi Mu’tazilah kepada corak liberal dalam arti banyak mempergunakan rasio dengan tidak meninggalkan wahyu, dan tentu saja berfaham qadariah.
§  Aliran Mu’tazilah yang bersifat rasional, mendapat tantangan keras dari kaum tradisional Islam. Perlawanan ini mengambil bentuk aliran teologi tradisional yang disusun oleh Abu al-Hasan al-Asy’ari (935 M) dikenal dengan aliran al-Asy’ariah dan Abu Mansur Muhammad al-Maturidi (w. 944 M) dikenal dg aliran al-Maturidiah yang mengambil jalan tengah antara al-Asy’ariah dan Mu’tazilah. Sebenarnya Maturidiah terbagi dua Samarkand yang agak liberal dan Bukhara yang tradisional.
§  Selain al-Asy’ari dan al-Maturidi, terdapat satu lagi teolog yang menentang Mu’tazilah ialah al-Tahawi (w. 933 M) asal Mesir.
§  Saat ini, aliran Khawarij, Murjiah dan Mu’tazilah tidak mempunyai wujud lagi kecuali dalam sejarah, sedangkan Asy-Ariah dan Maturidiyah keduanya disebut Ahl Sunnah wal Jamaah. Aliran Maturidiah banyak dianut oleh umat Islam bermadzhab Hanafi, sedangkan Asy-Ariyah pada umumnya dipakai oleh umat Islam sunni lainnya.
§  Dengan masuknya faham rasionalisme ke dunia Islam melalui kebudayaan Barat, ajaran Mu’tazilah mulai timbul kembali dikalangan inteligensia Islam yang mendapat pendidikan Barat. Kata neo-Mu’tazilah mulai dipakai dalam tulisan-tulisan mengenai Islam.[1]


BAB III
 PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang melatar belakangi munculnya ilmu kalam ini, tidak lepas dari sejarah yang panjang. Yang mana pada waktu itu terjadi pembunuhan terhadap Khalifah ‘Usman bin Affan. Sebagai mana yang dipaparkan oleh Harun Nasution, “kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan ‘Usman bin Affwan yang berbuntut pada penolakan Mu’awiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib mengkristal menjadi perang siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase)”.
            Dalam tahkim ini ada perpecahan di tubuh tentara Ali bin Abi Thalib, ada yang menerimanya dan ada pula yang menolaknya. Dan yang menolak tahkim ini berpendapat bahwa, persoalan yang terjadi saat itu tidak dapat diputuskan melalui tahkim. Menurut mereka putusan hanya datang dari Allah dengan kembali pada hukum-hukun yang ada dalam Al-Quran, tidak ada hukum selain dari hukum Allah. Dan menjadi semboyan meraka. “Akibatnya dari peristiwa tahkim ini, selain timbulnya perpecahan dalam tubuh umat Islam kedalam golongan-golongan, juga menimbulkan aliran-aliran dalam teologi dalam islam” yaitu:
a). Aliran Khawarij, menegaskan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, dalam arti telah keluar dari Islam atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh.
b). Aliran Murji’ah, menegaskan bahwa orang yang berdosa besar masih tetap mukmin dan bukan kafir. Adapun soal dosa yang dilakukannya, hal itu terserah kepada Allah untuk mengampuni atau menghukumnya.
c). Aliran Mu’tazilah , yang tidak menerima pendapat kedua diatas. Bagi mereka orang yang berdosa besar bukan kafir , tetapi bukan mukmin. Mereka mengambil posisi antara mukmin dan kafir, yang dalam bahjasa arabnya terkenal dengan istilah al-manzilah manzilatain(posisi diantara dua posisi). [2]

B. Penutup
            Ilmu tauhid adalah ilmu yang sangat penting dalam membangun keimanan yang sejati, Ilmu tauhid adalah merupakan tiang yang amat kokoh dari segala ilmu, menurut Syekh Muhammad Abduh.
Demikian penulisan makalah yang dapat kami sajikan dan kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan pengembangan. Dan semoga ada manfaatnya. Amin.


DAFTAR PUSTAKA

Nata Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 1993)
Abduh Syekh Muhammad, Risalah Ilmu Tauhid, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1992)
Rozak, Abdul & Anwar, Rosihan,2009, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia





[1] Abuddin Nata, , Ilmu kalam, Filsafat, dan Tasawwuf: hlm:17-20
[2] DR. Abdul Rozak & DR. Rosihan Anwar, Ilmu Kalam: 28-29


Link lain cara membuat makalah yang baik dan benar 

Tersedia contoh makalah unik lainnya tentang pendidikan sepakbola, bola basket, pancasila, biologi sel, fisika



No comments for "LIHAT RAHASIA : Contoh Makalah Singkat Tentang Ilmu Kalam (kata pengantar, sejarah, konsep dasar, cover judul)"